* tulisan ini saya dedikasikan kepada orang tua & semua pihak yang peduli terhadap pendidikan anak khususnya anak usia dini.

Dunia anak adalah dunia bermain. Oleh karena itulah mengapa saat ini banyak sekali mall, komplek perumahan, hotel, rumah makan, fasilitas umum, dsb…yang dilengkapi dengan play ground atau arena bermain bagi anak-anak. Ada yang gratis…ada yang musti bayar sebagai konsekuensi dari adanya fasilitas tersebut.

Toko mainan anak, dari yang produk lokal, produk china maupun produk negara-negara maju lainnya, selalu ramai. Demikian pula dengan game center di pusat2 perbelanjaan di kota2 besar.

Bagaimana dengan di pedesaan? Mainan tradisional? gobak sodor, petak umpet, gangsingan, gundu/kelereng dsb…, sepertinya sudah hilang dari peredaran, bahkan di pelosok desa sekalipun. Apalagi bila aliran listrik sudah masuk, saya yakin permainan tradisional anak2 tidak akan pernah di mainkan lagi. Mereka akan lebih suka memelototi siaran televisi dikala luangnya, menyaksikan tayangan-tayangan yang belum tentu pas untuk kelompok usianya.

Kebutuhan anak akan bermain pada dasarnya sama, baik di kota maupun di desa. Yang berbeda adalah bentuk & jenis permainan, frekuensi serta area bermainnya. Di kalangan pendidikan, kebutuhan bermain bagi anak2 usia dini tersebut direspon dengan banyaknya Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermunculan. Lembaga2 tersebut pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan ruang dan waktu kepada anak usia dini utk tumbuh dan berkembang melalui BERMAIN dalam berbagai bentuk dan tema.

Berikut adalah pengertian dan arti pentingnya bermain menurut tinjauan akademis, yang saya sarikan dari Mading PAUD Pelangi Nusantara, Jl Dewi Sartika Raya – Sampangan – Semarang.

BERMAIN
BERMAIN (play) merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada tekanan atau paksaan.

Pengaruh Bermain Bagi Perkembangan Anak
Perkembangan Fisik
Bermain aktif penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya. Bermaian juga berfungsi sebagai penyaluran tenaga yang berlebihan yang bila terpendam terus akan membuat anak tegang, gelisah dan mudah tersinggung.
Dorongan Berkomunikasi
Agar dapat bermain dengan baik bersama yang lain, anak harus belajar berkomunikasi dalam arti mereka dapat mengerti dan sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan anak lain.
Penyaluran Bagi energi Emosional yang Terpendam
Bermain merupakan sarana bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilaku mereka
Penyaluran bagi Kebutuhan dan Keinginan
Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan cara lain seringkali dapat dipenuhi dengan bermain.anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin dalam kehidupan nyata mungkin akan memperoleh pemenuhan keinginan itu dengan menjadi pemimpin tentara mainan.
Sumber Belajar
Bermain memberi kesempatan untuk mempelajari berbagai hal melalui buku, televisi, atau menjelajah lingkungan yang tidak diperoleh anak dari belajar di rumah atau sekolah.

Rangsangan Bagi Kreativitas
Melalui eksperimentasi dalam bermain, anak-anak menemukan bahwa merancang sesuatu yang baru dan berbeda dapat menimbulkan kepuasan. Selanjutnya mereka dapat mengalihkan minat kreatifnya ke situasi di luar dunia bermain.
Perkembangan Wawasan Diri
Dengan bermain, anak mengetahui tingkat kemampuannya dibanding dengan temannya bermain. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan konsep dirinya dengan lebih pasti dan nyata.
Belajar Bermasyarakat
Dengan bermain bersama anak lain, mereka belajar bagaimana membentuk hubungan sosial dan bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan tersebut.
 Standard Moral
Walaupun anak belajar di rumah dan di sekolah tentang apa saja yang dianggap baik dan buruk oleh kelompok , tidak ada pemaksaan standard moral paling teguh selain dalam kelompok bermain.
Belajar Bermain sesuai dengan Peran Jenis Kelamin
Anak belajar di rumah dan di sekolah mengenai apa saja peran jenis kelamin yang disetujui. Akan tetapi, mereka segera menyadari bahwa mereka juga harus menerimanya bila ingin menjadi anggota kelompok bermain.
Perkembangan Ciri Kepribadian yang Diinginkan
Dari hubungan dengan anggota kelompok teman sebaya dalam bermain, anak belajar bekerja sama, murah hati, jujur, sportif dan disukai orang.